· WH -
Western Hemisphare: Any journey from one place to another in IATA area 1 is
called Western Hemisphare.
· EH -
Eastern Hemisphare: Any journey within IATA area 2 or area 3 or between
area 2 and 3 is called Eastern Hemisphare.
· PA -
Pacific Route: Any journey between IATA area 1 and area 3 via Pacific ocean
is called Pacific route.
· AT -
Atlantic Route: Any journey between IATA area 1 and area 2 via
Atlantic ocean is called Atlantic route.
· AP -
Atlantic and Pacific Route: Any journey between IATA area 2 and area 3 via
Atlantic and Pacific ocean is called Atlantic and Pacific route.
· TS -
Trans Siberian Route: Any journey from Europe to Far East via
Moscow is called Trans Siberian route.
· PO - Polar Route: Any journey
from Europe to Far East via Alaska is called Polar route
PENGHITUNGAN
TARIF UNTUK PENERBANGAN INTERNATIONAL
komponen pembentuk harga ( international
route ) adalah :
1. fare component ( origin - destination // rute terbang )
2. NUC = Neutral Unit Construction untuk origin - destination tersebut
3. MPM = Maksimum Permitted Milleage ( jarak tempuh maksimum bagi rute
penerbangan yang akan diterbangkan )
4. TPM = Ticketed Point Milleage ( Jarak tempuh aktual dari sebuah rute yang diterbangi )
5. EMA = Extra Milleage Allowance ( Jarak tempuh lebih yang diberikan oleh suatu rute
penerbangan )
6. EMS = Extra Milleage Surcharge ( Jarak tempuh yang dikenakan biaya
dikarenakan melebihi MPM ) atau TOTAL TPM > MPM = EMS
7. HIP = Highest Intermediate Point / Fare ( Nilai / harga tertinggi yang terdapat dalam
suatu perjalanan yang melebihi nilai NUC Origin - Destination )
** bila terdapat HIP maka NUC Origin - Destination diabaikan dan harga yang
digunakan adalah HIP tersebut **
8. AF = Aplicable Fare ( nilai / harga akhir yang digunakan untuk suatu perjalanan
tersebut )
9.ROE = Rate Of Exchange ( nilai yang digunakan untuk meng-konversikan nilai NUC-AF
kedalam mata uang lokal )
10.LCF = Local Currency Fare ( nilai yang akan dibayarkan dalam mata uang
setempat/lokal setelah NUC-AF dikonversikan dengan ROE )
contoh :
Fare component =
Jakarta - Tokyo ( JKT - TYO ) Economy - Published Fare ( Y class ) oneway
FCP = JKT-TYO ( YOW )
NUC = 989.00
MPM = 4333
TPM = 4092
EMA = NIL
EMS = M ( on-milleage ) --> karena MPM > TPM
HIP = NIL
RULE =
AF = NUC JKTTYO 989.00
ROE = 1.00000
LCF = USD 989.00
jadi harga JKT-TYO untuk economy - published fare adalah USD 989.00
note :
- Indonesia ditetapkan oleh IATA untuk menggunakan ROE ke USD, jadi jika ingin
membayar tiket tersebut adalah dengan meng-kalikan USD 989.00 dengan IDR yang
sesuai dengan BSR ( Bank Selling Rate ) atau AIRLINES KURS
( ** kurs airlines lebih tinggi dibandingkan dengan BSR ** )
asumsikan USD 1.00 = IDR/Rp. 9,500
maka harga JKT-TYO ( YOW ) USD 989.00 x Rp. 9,500.00 = Rp. 9,395,500.00
diatas merupakan dasar perhitungan harga ( PUBLISHED FARE ) untuk rute international
untuk domestik tetap mengacu juga kepada perhitungan tariff diatas namun disesuaikan dengan peraturan perhitungan domestik.....
semua yang diterangkan diatas adalah BASIC masih banyak yang harus di cros-check sebelum mendapatkan FINAL APLLICABLE FARE ..... !!!!!
1. fare component ( origin - destination // rute terbang )
2. NUC = Neutral Unit Construction untuk origin - destination tersebut
3. MPM = Maksimum Permitted Milleage ( jarak tempuh maksimum bagi rute
penerbangan yang akan diterbangkan )
4. TPM = Ticketed Point Milleage ( Jarak tempuh aktual dari sebuah rute yang diterbangi )
5. EMA = Extra Milleage Allowance ( Jarak tempuh lebih yang diberikan oleh suatu rute
penerbangan )
6. EMS = Extra Milleage Surcharge ( Jarak tempuh yang dikenakan biaya
dikarenakan melebihi MPM ) atau TOTAL TPM > MPM = EMS
7. HIP = Highest Intermediate Point / Fare ( Nilai / harga tertinggi yang terdapat dalam
suatu perjalanan yang melebihi nilai NUC Origin - Destination )
** bila terdapat HIP maka NUC Origin - Destination diabaikan dan harga yang
digunakan adalah HIP tersebut **
8. AF = Aplicable Fare ( nilai / harga akhir yang digunakan untuk suatu perjalanan
tersebut )
9.ROE = Rate Of Exchange ( nilai yang digunakan untuk meng-konversikan nilai NUC-AF
kedalam mata uang lokal )
10.LCF = Local Currency Fare ( nilai yang akan dibayarkan dalam mata uang
setempat/lokal setelah NUC-AF dikonversikan dengan ROE )
contoh :
Fare component =
Jakarta - Tokyo ( JKT - TYO ) Economy - Published Fare ( Y class ) oneway
FCP = JKT-TYO ( YOW )
NUC = 989.00
MPM = 4333
TPM = 4092
EMA = NIL
EMS = M ( on-milleage ) --> karena MPM > TPM
HIP = NIL
RULE =
AF = NUC JKTTYO 989.00
ROE = 1.00000
LCF = USD 989.00
jadi harga JKT-TYO untuk economy - published fare adalah USD 989.00
note :
- Indonesia ditetapkan oleh IATA untuk menggunakan ROE ke USD, jadi jika ingin
membayar tiket tersebut adalah dengan meng-kalikan USD 989.00 dengan IDR yang
sesuai dengan BSR ( Bank Selling Rate ) atau AIRLINES KURS
( ** kurs airlines lebih tinggi dibandingkan dengan BSR ** )
asumsikan USD 1.00 = IDR/Rp. 9,500
maka harga JKT-TYO ( YOW ) USD 989.00 x Rp. 9,500.00 = Rp. 9,395,500.00
diatas merupakan dasar perhitungan harga ( PUBLISHED FARE ) untuk rute international
untuk domestik tetap mengacu juga kepada perhitungan tariff diatas namun disesuaikan dengan peraturan perhitungan domestik.....
semua yang diterangkan diatas adalah BASIC masih banyak yang harus di cros-check sebelum mendapatkan FINAL APLLICABLE FARE ..... !!!!!
Berubah-ubah sesuai season-nya;
kadangkala ada subclass yang ditutup (atau dikurangi alokasinya) saat
ramai/masa liburan, tetapi dibuka banyak alokasinya saat sepi ( ini tugas R
C - Reservation Control ; entah perusahaan tersebut LCC maupun airline
"konvensional" ).
Gambaran tentang subclass untuk tiket NW kelas ekonomi (tahun 2001):
Q class - USD 735 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 6 bulan
M class - USD 840 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di HNL, TYO, atau SIN dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Y class - USD 1600-an - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di mana saja saat perjalanan berangkat maupun pulang, plus tiketnya refundable kalau talk jadi berangkat ( dan mungkin bisa mencakup leg yang menggunakan jasa airline lain selain NW, KL, GA, MH, EK, atau QF ... c m i i w) - disebut full-fare economy class.
Gambaran tentang subclass untuk tiket NW kelas ekonomi (tahun 2001):
Q class - USD 735 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 6 bulan
M class - USD 840 - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di HNL, TYO, atau SIN dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Y class - USD 1600-an - round trip Indonesia ke West Coast, tiket berlaku 1 tahun, boleh stopover di mana saja saat perjalanan berangkat maupun pulang, plus tiketnya refundable kalau talk jadi berangkat ( dan mungkin bisa mencakup leg yang menggunakan jasa airline lain selain NW, KL, GA, MH, EK, atau QF ... c m i i w) - disebut full-fare economy class.
Komponen harga tiket domestik (Indonesia) :
1. Basic fare
2. 10% PPn
3. Iuran Wajib (insurance) sesuai jumlah transit yang dilalui penerbangan tersebut.
Contoh: kalau terbang dari CGK ke DJJ via BIK, jumlah IW x2, tetapi kalau (seandainya) nonstop ke DJJ, cuma 1x.
Komponen harga tiket internasional:
1. Basic fare
2. 10% tax
3. Tergantung rutenya, kadangkala ada yang disebut noise surcharge
4. Fuel Surcharge
5. Plain Save Five (dulu ada yg disebut "tabungan wajib" bagi para travel agent anggota ASITA di Indonesia).
6. Airport Tax (not mandatory).
Sekarang harga tiket internasional sebagian besar di-publish oleh maskapai sebagai "mie instan" - sudah tertera dalam confidential agent's tariff. Kalau mau menghitung manual ... wowww njelimet; ada yang namanya: Ticketed Point Mileage, Extra Mileage Allowance, Extra Mileage Surcharge, Higher Intermediate Point, dsb. [X(] yang hasilnya / cara menghitungnya tergantung dari International Sales Indicator-nya (SITI/SITO/SOTI/SOTO) ... PUSIIIINGGG ...![&:][X(]
(Kebetulan ingat) - kalau untuk penerbangan domestik antarpulau (interisland) di Hawai'i: tarifnya "jauh-dekat sekali jalan" USD99.00 (khusus Aloha Airlines & Hawaiian Airlines). Kadang-kadang bisa digabung dengan voucher hotel/akomodasi, car rental, dan paket wisata.
1. Basic fare
2. 10% PPn
3. Iuran Wajib (insurance) sesuai jumlah transit yang dilalui penerbangan tersebut.
Contoh: kalau terbang dari CGK ke DJJ via BIK, jumlah IW x2, tetapi kalau (seandainya) nonstop ke DJJ, cuma 1x.
Komponen harga tiket internasional:
1. Basic fare
2. 10% tax
3. Tergantung rutenya, kadangkala ada yang disebut noise surcharge
4. Fuel Surcharge
5. Plain Save Five (dulu ada yg disebut "tabungan wajib" bagi para travel agent anggota ASITA di Indonesia).
6. Airport Tax (not mandatory).
Sekarang harga tiket internasional sebagian besar di-publish oleh maskapai sebagai "mie instan" - sudah tertera dalam confidential agent's tariff. Kalau mau menghitung manual ... wowww njelimet; ada yang namanya: Ticketed Point Mileage, Extra Mileage Allowance, Extra Mileage Surcharge, Higher Intermediate Point, dsb. [X(] yang hasilnya / cara menghitungnya tergantung dari International Sales Indicator-nya (SITI/SITO/SOTI/SOTO) ... PUSIIIINGGG ...![&:][X(]
(Kebetulan ingat) - kalau untuk penerbangan domestik antarpulau (interisland) di Hawai'i: tarifnya "jauh-dekat sekali jalan" USD99.00 (khusus Aloha Airlines & Hawaiian Airlines). Kadang-kadang bisa digabung dengan voucher hotel/akomodasi, car rental, dan paket wisata.
contoh :
DATA BASED
JOURNEY = Jakarta - Singapore - x/ Bangkok - Tokyo ( Narita )
FC = JKT - TYO
NUC = JKT - TYO / YOW 989.00 ( EH )
JKT - SIN / YOW 200.00 ( EH )
SIN - TYO / YOW 1010.00 ( EH ) -------> HIP
MPM = JKT-TYO = 3000 milleage
TPM = JKT - SIN 500 M // SIN - BKK 600 M // BKK - TYO 900 M
TTPM = 500 M + 600 M + 900 M = 2000 Miileage
Jawaban
FC = JKT - TYO // YOW
NUC = 989.00 (EH)
MPM = 3000 M
TTPM = 2000 M
EMA = nil
EMS = M
HIP = SIN - TYO NUC 1010.00
CHECK = nil
AF = SIN - TYO NUC 1010.00
ROE = 1.000000
LCF = USD. 1010.00
- Mengapa AF ( aplicable fare ) yang digunkan adalah harga dari SIN-TYO bukan JKT-TYO
padahal rute yang digunakan adalah JKT-TYO ?????
jawaban = karena harga / NUC untuk SIN - TYO lebih tinggi daripada
harga / NUC JKT-TYO
- Mengapa kita memberikan harga yang lebih tinggi bukan harga yang termurah ????
Jawaban = untuk perhitungan harga / NUC telah ditetapkan dan disepakati dalam
peraturan perhitungan bahwa " bila terdapat harga yang lebih tinggi
(ex. SIN-TYO NUC 1010.00) selain harga origin ke destinasi
( ex. JKT-TYO NUC 989.00) maka harga yang harus digunakan atau
AF/APLLICABLE FARE nya harus yang tinggi ( SIN-TYO NUC 1010.00 )
** bila tetap menggunakan harga JKT-TYO maka TRAVEL AGENT atau ISSUING OFFICE akan dikenakan SHORT-COLLECT atas selisih harga yang digunkan **
DATA BASED
JOURNEY = Jakarta - Singapore - x/ Bangkok - Tokyo ( Narita )
FC = JKT - TYO
NUC = JKT - TYO / YOW 989.00 ( EH )
JKT - SIN / YOW 200.00 ( EH )
SIN - TYO / YOW 1010.00 ( EH ) -------> HIP
MPM = JKT-TYO = 3000 milleage
TPM = JKT - SIN 500 M // SIN - BKK 600 M // BKK - TYO 900 M
TTPM = 500 M + 600 M + 900 M = 2000 Miileage
Jawaban
FC = JKT - TYO // YOW
NUC = 989.00 (EH)
MPM = 3000 M
TTPM = 2000 M
EMA = nil
EMS = M
HIP = SIN - TYO NUC 1010.00
CHECK = nil
AF = SIN - TYO NUC 1010.00
ROE = 1.000000
LCF = USD. 1010.00
- Mengapa AF ( aplicable fare ) yang digunkan adalah harga dari SIN-TYO bukan JKT-TYO
padahal rute yang digunakan adalah JKT-TYO ?????
jawaban = karena harga / NUC untuk SIN - TYO lebih tinggi daripada
harga / NUC JKT-TYO
- Mengapa kita memberikan harga yang lebih tinggi bukan harga yang termurah ????
Jawaban = untuk perhitungan harga / NUC telah ditetapkan dan disepakati dalam
peraturan perhitungan bahwa " bila terdapat harga yang lebih tinggi
(ex. SIN-TYO NUC 1010.00) selain harga origin ke destinasi
( ex. JKT-TYO NUC 989.00) maka harga yang harus digunakan atau
AF/APLLICABLE FARE nya harus yang tinggi ( SIN-TYO NUC 1010.00 )
** bila tetap menggunakan harga JKT-TYO maka TRAVEL AGENT atau ISSUING OFFICE akan dikenakan SHORT-COLLECT atas selisih harga yang digunkan **
12 komentar:
Thx u penjelasannya. Berguna sekali untuk saya. :)
Thx penjelasannya
Ilmu yang Bermanfaat..
Sangat bermanfaat informasinya.tetap menulis
Ka mau tanya nihh..
Kan ada pertanyaan dari guru bagaimana cara menggunakan EMA dan apakah manfaat dari EMA??
Aku bingung jawabnya
Ka mau tanya nihh..
Kan ada pertanyaan dari guru bagaimana cara menggunakan EMA dan apakah manfaat dari EMA??
Aku bingung jawabnya
Tanya dong gimana cara mendapatkan hasil EMS?
TPM dibagi MPM, kalo hasilnya lebih dari 1 ems berlaku sbg berikut : 1.01-1.05 = 5%, 1.06-1.10 = 10%, 1.11-1.15 = 15%, dst maksimal 25%
Ema diberikan kalo melewati kota tertentu dalam perjalan di suatu iata tertentu. Aturannya ada di Air Tariff. Manfaatnya mengurangi TPM. Misalkan TPM 3000, MPM 2400. Dan kamu melewati BOM DEL dan diberikan EMA 700 maka : TPM - EMA : 3000-700 = 2300 maka tidak ada surcharge.
Cara penghitungan Route TPM bagaimana?
Kak Cara kerjain fare break point g mn y ?
Kak kalo kerjain fare break point g mn y ?
Posting Komentar